BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai bangsa yang majemuk terdiri dari berbagai suku, agama dan ras (etnik) dan golongan, masyarakat yang majemuk ini sudah tentu memerlukan pengondisian strategis secara terus menerus sehingga keberagaman luar biasa yang dimiliki bangsa ini merupakan potensi untuk menjadi negara yang besar dan utuh. Dalam kemajemukan tersebut terkandung pula potensi konfliik yang dapat mengganggu kestabilan bangsa dan menghambat pembangunan. Akan tetapi di dalam adat istiadat suku bangsa dan di dalam ajaran-ajaran agama itu terkandung pula potensi dan modal kedamaian. Untuk itu maka dikembangkanlah suatu konsep multikulturalisme di Indonesia.
PendidikanAgama Islam memiliki posisi yang penting dalam sistem pendidikan nasional, pendidikan agama Islam sering disebut sebagai pendidikan mental moral spiritual bangsa. Karena merupakan salah satu komponen strategis dalam kurikulum pendidikan nasional yang bertanggung jawab terhadap pembinaan watak dan kepribadian bangsa Indonesia dan tergolong dalam muatan wajib kurikulum.
Pendidikan agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, taqwa dan akhlak serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat, manusia yang diharapkan akan tangguh dalm menghadapi tantangan, hambatan dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global. ( permendiknas RI : 29 ).
Salah satu tujuan pendidikan Agama Islam untuk SD/MI adalah mewujudkan manusia Indonesia yang berpengetahuan, rajin ibadah, cerdas, produktif, jujur adil, etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, peran guru sebagai corong pendidikan sangat besar, yakni dapat menciptakan proses pembelajaran yang memudahkan untuk diterima oleh setiap siswa dari berbagai latar belakang yang berbeda sehingga terciptanya harmonisasi dalam pembelajaran.
Maka dari itu diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar siswa mampu menginternalisasikan nilai-nilai yang relevan sehingga dapat hidup berdampingan dan bekerja sama dalam keragaman baik nasional maupun global, dapat mengembangkan potensi dirinya yang diwujudkan dalam nilai-nilai pemahaman, toleransi, kesetiakawanan, kesadaran sebagai bagian dari anggota masyarakat.
Penerapan strategi pembelajaran berbasis multikultural diharapkan menjadi suatu solusi yang tepat bagi guru untuk menciptakan harmoni dan kedamaian antara peserta didik yang dilandasi oleh keaneka ragaman budaya yang dimiliki peserta didik. Karena pada hakekatnya proses pembelajaran tidak terlepas dari keragaman budaya yang dimiliki peserta didik sebagai bagian dari anggota masyarakat (Ihat Hatimah, 2007 : 7.3). Pembelajaran juga merupakan proses pembudayaan, dalam arti pembelajaran menjadi wahana untuk terjadinya penyampaian budaya ilmiah dan budaya kehidupan bangsa kepada siswa sebagai generasi penerus, terjadinya adopsi budaya ilimiah dan budaya kehidupan komunitas oleh siswa, serta pengembangan kebudayaan dalam suatu komunitas. (Suprayekti, 2008 : 4.21). Dikatakan pula bahwa pendidikan multikultural merupakan bagian dari akhlak mulia yang tidak terpisahkan dari pendidikan agama . ( Imam Tholkhah, 2010 : 1 ).
Penerapan strategi pembelajaran berbasis multikultural ini akan terwujud bilamana para guru pendidikan agama Islam memiliki pengetahuan tentang tekhnik dan strategi dalam mengelola pembelajaran untuk mengembangkan nilai- nilai multikultural yang terkandung dalam standar Isi PAI SD. Untuk itulah melalui karya tulis ini penulis ingin memaparkan sebuah upaya membangun strategi pembelajaran PAI sekolah dasar berbasis multikultural.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah konsep dasar strategi pembelajaran PAI sekolah dasar berbasis multikultural itu ?
2. Bagaimanakah prosedur pengelolaan pembelajaran PAI sekolah dasar dengan berbasis multikultural ?
C. Tujuan dan kegunaan Penelitian
a. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Mengetahui Konsep dasar strategi pembelajaran PAI sekolah dasar berbasis multikultural.
2. Mengetahui prosedur pengelolaan pembelajaran PAI sekolah dasar dengan menggunakan strategi pembelajaran berbasis multikultural.
b. Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian adalah :
1. Dapat menambah pengetahuan, ketrampilan dan wawasan guru agama dalam mengembangkan pembelajaran PAI SD yang berbasis multikultural.
2. Sebagai masukan dalam pengembangan strategi pembelajaran untuk tercapainya tujuan pendidikan Agama Islam di SD.
D. Metode Penelitian
Penilitian ini merupakan jenis penelitian literer, yakni penelitian yang menggali datanya dari bahan - bahan tertulis (khususnya berupa teori-teori) (Tatang M .Arifin, 1990 : 135 ). Adapun metode yang dipakai adalah :
1. Metode Induktif
Metode ini menggunakan proses berpikir yang bertolak dari hal – hal yang khusus menuju suatu yang umum .
2. Metode deduktif
Metode ini menggunakan proses berpikir yang bertolak dari sesuatu yang umum menuju hal-hal yang khusus. (Suparno ,dkk, 2007 : 1.41)
E. Kerangka Berpikir
Strategi pembelajaran merupakan proses memilih dan menyusun kegiatan pembelajaran dalam suatu unit pembelajaran, seperti urutan , sifat materi, ruang lingkup materi metode, dan media yang paling sesuai untuk mencapai kompetensi pembelajaran.(Bambang Warsita, 2008: 25). Strategi pembelajaran berkenaan dengan pendekatan pembelajaran , dalam hal ini pendekatannya berdasar pada multikultural yang berarti masyarakat yang memiliki struktur budaya lebih dari satu, atau masyarakat yang memiliki keragaman budaya yang berbeda-beda. Sehingga strategi pembelajaran berbasis multikultural dapat diartikan sebagai suatu cara yang sistematis dalam mengkomunikasikan isi pelajaran dengan mengembangkan nilai-nilai multikultural kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dalam hal ini seorang guru agama dalam mengelola pembelajaran PAI berbasis multikultural di sekolah dasar dapat memasukan dan mengembangkan nilai- nilai multikultural dalam materi pendidikan agama Islam dan mengetahui konsep bahwa setiap siswa merupakan bagian dari anggota masyarakat yang memiliki keragaman budaya. Dengan di dasarkan pada keanekaragaman kultural yang dimiliki siswa ini diharapkan tercipta suasana belajar yang harmoni tanpa adanya konflik diantara siswa.
Seorang guru agama seharusnya selalu berupaya untuk memiliki tekhnik dan strategi pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan nilai-nilai multikultural yang ada dalam standar isi materi pendidikan agama islam yang telah di tetapkan dalam Permen Diknas No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah.
Untuk mengelola pembelajaran PAI SD berbasis multikultural sehingga dapat tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan, hendaklah seorang guru agama mengetahui, menguasai dan melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran multikultural dari kegiatan pendahuluan, kegiatan utama, analisis, abstraksi , penerapan dan kegiatan penutup. (Ihat Hatimah, dkk,2007 : 7. 27). Dalam aplikasinya terdapat empat aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan strategi pembelajaran yang meliputi urutan kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran dan waktu yang digunakan guru dalam menyelesaikan setiap langkah kegiatan pembelajaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar