Senin, 16 Januari 2012

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubang 01 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes Tahun Pelajaran 2010/2011

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Di dalam proses belajar-mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan. Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik penyajian, atau biasanya disebut metode mengajar.
Teknik penyajian pelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan oleh guru atau instrukstur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik. Di dalam kenyataan cara atau metode mengajar atau teknik penyajian yang digunakan guru untuk menyampaikan informasi kepada siswa berbeda dengan cara yang ditempuh untuk memantapkan siswa dalam menguasai pengetahuan, keterampilan serta sikap.
Kita mengenal bermacam-macam teknik penyajian dari yang tradisional, yang digunakan sejak dahulu kala, tetapi juga yang modern, yang digunakan baru akhir-akhir ini saja. Perkembangan selanjutnya para ahli masih terus  mengadakan penelitian dan eksperimen agar dapat menemukan teknik penyajian yang dipandang paling efektif untuk pelajaran tertentu. apakah hal itu akan terjawab, kita serahkan pada hasil penelitian para ahli tersebut.
Dari bermacam-macam teknik mengajar itu, ada yang menekankan peranan guru yang utama dalam pelaksanaan penyajian, tetapi ada pula yang menekankan pada media hasil teknologi meoderen seperti televise, radio, kasset, video-tape, film, head-projector, mesin-belajar dan lain-lain, bahkan telah menggunakan bantuan satelit. Ada pula teknik penyajian yang hanya digunakan untuk sejumlah siswa yang terbatas, tetapi ada pula yang digunakan untuk sejumlah siswa yang tidak terbatas.
Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumuan tujuan intruksional khusus. Sebab dalam kegiatan belajar mengajar, mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif.
Pembelajaran yang aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras. Untuk bisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukan pertanyaan tentangnya, dan membahasnya dengan orang lain. Bukan Cuma itu, siswa perlu “mengerjakannya”, yakni menggambarkan sesuatu dengan cara mereka sendiri, menunjukkan contohnya, mencoba mempraktekkan keterampilan, dan mengerjakan tugas yang menuntut pengetahuan yang telah atau harus mereka dapatkan.
             Dari pengalaman nyata guru dalam proses kegiatan belajar mengajar  PAI, pada siswa kelas V di SD Negeri  Jubang 01 , ketika pembelajaran  PAI menemukan berbagai permasalahan. Permasalahan-permasalahan tersebut yaitu; 1) hasil pengamatan guru,  penguasaan materi  PAI masih rendah , ini ditunjukkan dengan sedikitnya jumlah siswa yang  dapat menyelesaikan permasalahan yang diajukan oleh guru,  2)Prestasi belajar siswa masih rendah,ini ditunjukan dari hasil tes formatif, ketuntasan minimal yang diperoleh siswa dari test formatif, yaitu  hanya 60%  jumlah siswa yang mendapatkan nilai tuntas , jadi ada 40% siswa yang belum tuntas untuk pokok bahasan tersebut, dan 3) Motivasi belajar siswa masih rendah, ini ditunjukan kehadiran siswa dalam pelajaran  PAI kurang dari  80 %,  Jika permasalahan-permasalahan ini tidak segera diatasi, maka kriteria ketuntasan minimal untuk tiap kompetensi dasar  tersebut tidak tercapai dan akan berpengaruh terhadap ketidak tuntasan mata pelajaran  PAI.
Guru mencoba melakukan pendekatan lebih intensif, untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut, melalui kegiatan wawancara. Hasil wawancara terhadap beberapa siswa yang mengalami kesulitan belajar, ditemukan beberapa penyebab rendahnya aktivitas dan daya serap siswa, terhadap penguasaan materi  PAI Pertama, motivasi siswa untuk mempelajari materi  rendah, kurang percaya diri untuk bisa menguasai konsep dan menganggap sulit materi PAI, terutama materi Al Qur`an. Kedua, Kegiatan belajar mengajar di dalam kelas masih berpusat pada guru (teacher concered), siswa lebih banyak mendengar dan mencatat materi yang disampaikan guru.ketiga, kurang tersedianya media pembelajaran yang mendukung dalam menyampaikan materi  PAI . keempat, interaksi antar siswa dalam suatu kelompok belajar masih kurang, karena hanya terbatas pada pekerjaan mengisi LKS (Lembar Kerja Siswa), dimana materi kegiatan dalam LKS masih berpusat pada buku (texbook oriented) dan didominasi dengan hafalan bukan pada penerapan konsep, sehingga siswa tidak dapat mengembangkan kemampuan membangun pengetahuan sendiri.Pembelajaran PAI masih menekankan pada aspek hafalan , sehingga siswa cenderung belajar dengan menghafal, keadaan seperti bagi anak yang mengalami kesulitan belajar akan menimbulkan kejemuan dan perasaan kurang tertarik.
Temuan-temuan guru dalam proses pembelajaran dan didukung hasil wawancara dengan siswa, kemudian ditindaklanjuti dengan kerja sama dalam bentuk kolaborasi bersama antara guru terutama guru kelas, untuk mengatasi rendahnya kemampuan penguasaan materi  pelajaran PAI.
Upaya yang dilakukan, agar permasalahan-permasalahan tersebut segera dapat diatasi. Penulis untuk melakukan suatu penelitian, mengenai penggunaan model pembelajaran yang lebih  mengutamakan  pada penguasaan materi sehingga tercapai ketuntasan belajar dan siswa memiliki motivasi yang tinggi sehingga berpengaruh pada peningkatan prestasi siswa dalam materi pelajaran PAI.
Dengan menyadari gejala-gejala atau kenyataan tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Penerapan Model Pembelajaran Tuntas Pada Siswa Kelas V SD Negeri Jubang 01 Kecamatan Bulakamba Kabupaten Brebes  Tahun Pelajaran 2010/2011.”

1 komentar: